Pangeran aku rindu
Aku ingat pernah mengganggunya saat dia sedang sibuk.
Mendatanginya dengan wajah kusut serta air mata yang berderai.
Dia mendatangiku lalu berkata
“Nangis mulu! Kenapa
nangis?”
Aku hanya menatapnya sambil terdiam
Dia mempersilahkan aku duduk, sembari menyuruhku menenangkan
diri. Namun bukannya tenang, aku justru semakin kacau.
Dia memelukku, sambil berkata bahwa semuanya baik-baik saja.
Entah kenapa air mataku yang membasahi pundaknya terasa hangat, pelukannya
terasa nyaman. Bahkan lebih nyaman dari pelukan ayahku sendiri.
Aku merasakan kasih sayang darinya. Dia bahkan langsung
meninggalkan pekerjaannya begitu saja hanya untuk mendengarkan semua keluh
kesahku. Meski akhirnya aku dimarahi orang lain karena telah mengganggu
pekerjaannya.
Aku dibilang seorang
pengganggu yang tak tahu waktu. Seenaknya bertemu dengan seseorang saat dia
sedang sibuk.
Aku berencana menemuinya hari ini. Untuk sekedar melepas
rindu dan bercerita, seperti biasa. Namun, ternyata kini dia telah pergi.
Jauh.
Pangeranku, aku
rindu.
Aku tak pernah menyangka, kau akan pergi secepat ini. Yang
bahkan kepergianmu tak pernah ku bayangkan sebelumnya.
Salam Hangat,
Rinai Ceritaa
Komentar