Dia bukan lelaki spesial.
Dia bukan lelaki
spesial. Bahkan dia biasa saja. Namun, kesederhanaannya itulah yang bisa
membuat aku jatuh cinta.
Dia kuat dan tegar.
Dia tak pernah menunjukkan air matanya sekalipun sedang bersamaku.
Aku sudah mengenalnya
satu tahun belakangan ini. Walaupun mengenalnya masih bisa dihitung
dengan tahun, namun perasaanku padanya takkan bisa terhitung lagi.
Meski sering
bertengkar, dan mengancam akan pergi. Namun semua akan kembali pada satu kata “pulang”.
Dia bisa pergi sesuka hatinya. Namun sejauh apapun dia pergi, hanya aku
satu-satunya tempat untuk pulang. Dan aku, akan menjadikan diriku sendiri sebagai
tempat berpulang paling nyaman. Hingga dia takkan pernah berniat untuk pergi
lagi.
Aku menyukai semua
tentang dirinya, hingga kebiasaan buruknya sekalipun. Terlebih ketika dia
marah. Terkadang wajahnya sedang marah terlihat lucu. Aku juga suka ketika dia
mengadu keluh kesah padaku. Persis seperti anak kecil yang sedang mengadu habis
dijahili temannya.
Wajahnya ketika
cemburu juga lucu. Dia selalu berhasil membuatku tertawa, bahkan dengan hal-hal
kecil sekalipun.
Hal yang membuatku
bahagia, mungkin adalah hal yang menurut orang lain biasa saja. Namun bagiku,
kebahagiaan tak perlu mewah. Cukup dia ada di sampingku pun aku sudah bahagia.
Aku tau dan aku sadar
bahwa aku bukan orang pertama yang ada dihatinya. Namun, apa gunanya menjadi
yang pertama jika tidak bisa bertahan sampai akhir? Tak apa tak bisa menjadi
yang pertama. Asalkan menjadi yang terakhir di hidupnya.
Kalau diingat-ingat
awal kenal dengannya terlihat lucu. Tapi ya sudahlah karena pesan itulah yang berhasil
menghantarkanku padamu. Padamu seseorang yang telah mengajariku banyak hal. Tentang
pahit manisnya cinta, dan tentang cara berjuang dan bertahan. Mungkin bagi
sebagian orang, kata berjuang memiliki makna yang sangat berat. Namun siapa
sangka, jika dilakukan berdua, berjuang akan menjadi hal yang menyenangkan.
Dan ya kuharap semua
akan tetap seperti ini, sampai akhirnya kau bisa menjadi milikku, seutuhnya.
Aku mencintaimu,
pemudaku yang biasa saja.💙
Salam hangat,
Rinai Cerita
Komentar